Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tes Logika Penalaran: Contoh Soal dan Pembahasan untuk Meningkatkan Kemampuan Analitis Anda



"Tes Logika Penalaran: Contoh Soal dan Pembahasan untuk Meningkatkan Kemampuan Analitis Anda"


Tes Psikotes: Kemampuan Verbal

Sesi ini bertujuan untuk menguji kemampuan verbal peserta melalui berbagai jenis pertanyaan, seperti antonim (lawan kata), sinonim (persamaan kata), korelasi makna, dan analogi. Selain itu, sesi ini juga digunakan untuk mengevaluasi pemahaman peserta terhadap hubungan sebab-akibat dari suatu masalah.


Contoh Soal Antonim (Lawan Kata):

NOMADIK >< …


A. Anomali

B. Tak teratur

C. Mapan

D. Sesuai warna

E. Menetap


Jawab: E. Menetap


Contoh Soal Sinonim (Persamaan Kata):

DEHIDRASI = …


A. Kehilangan cairan tubuh

B. Proses penyaringan

C. Dekapitalisasi

D. Deliberasi

E. Proses penyusutan air


Jawab: A. Kehilangan cairan tubuh


Tes Wartegg

Tes Wartegg merupakan salah satu tes yang digunakan dalam psikotes untuk menggali watak atau karakter peserta, yang sering kali terkait dengan cara individu beradaptasi, kemampuan dalam menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Pada sesi ini, peserta akan diberikan selembar kertas yang berisi delapan kotak dengan pola yang berbeda di setiap kotaknya. Tugas peserta adalah melanjutkan pola-pola tersebut sesuai dengan kreativitas mereka.




Pembahasan:


Dalam menghadapi soal tes Wartegg, sebaiknya hindari menggambar secara urut untuk menghindari kesan kaku. Disarankan juga untuk menghindari kotak kelima yang berada tepat di bawah kotak pertama sebagai pilihan pertama, terutama untuk peserta pria, karena hal itu bisa berkaitan dengan orientasi seksual. Sebaliknya, disarankan untuk menggambar secara acak guna memberikan kesan bahwa peserta adalah individu yang kreatif.



Tes Koran (Pauli)

Tes Koran (Pauli) digunakan untuk mengukur tingkat konsentrasi dan kecepatan peserta ujian. Terdapat empat aspek yang diperhatikan oleh penguji selama peserta menjalani tes koran, yaitu tingkat ketahanan stabilitas, ritme, kecepatan, dan ketelitian.


Contoh Soal Tes Koran:

Soal Tes Koran

[Link gambar: http://didik-ali.blogspot.com/2014/03/contoh-soal-dan-pembahasan-psikotes-tes.html]


Pembahasan: Peserta diminta untuk menjumlahkan dua bilangan angka. Hasil penjumlahan ditulis di antara kedua deret angka yang dijumlahkan. Untuk menghemat waktu, hasil penjumlahan di atas 10 hanya ditulis angka belakangnya saja. Sebagai contoh, 8+9=17, maka ditulis 7.


Tes Logika Aritmatika

Tes logika aritmatika merupakan bagian dari tes psikotes yang menampilkan deretan angka. Tugas peserta adalah menebak angka selanjutnya dalam deret bilangan tersebut dengan cara memecahkan polanya.


Contoh Soal Logika Aritmatika:

1 12 5 24 9 36 ….


A. 11

B. 26

C. 12

D. 13

E. 48


Jawaban: D. 13


Pembahasan: Hasil penjumlahan 13 didapat dari penambahan antara angka 9 dan 4. Pola penambahan 4 tersebut mengikuti pengelompokkan loncat dari 1, 5, dan 9.


Tes Menggambar Pohon atau Orang

Tes ini melibatkan peserta untuk menggambar pohon atau orang pada selembar kertas A4. Penguji biasanya akan menyuruh peserta untuk membuat gambar tersebut. Agar mendapat nilai yang baik, peserta disarankan untuk menghindari menggambar tumbuhan dengan ukuran sangat kecil atau pohon kelapa.


Dalam tes ini, peserta akan mendapatkan nilai optimal jika membuat gambar pohon besar dengan banyak ranting. Saat menggambar orang, proporsi gambar haruslah proporsional dengan anggota badan yang lengkap. Sebagai contoh, komposisi wajahnya harus proporsional dan memiliki anggota badan yang lengkap.




Tes Logika Penalaran

Tes Logika Penalaran menghadirkan peserta dengan deretan gambar, baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi. Tugas peserta adalah mengidentifikasi pola yang mendasari deret gambar yang disajikan.


Contoh Soal Logika Penalaran:


[Pastikan untuk menyertakan gambar atau deskripsi deret gambar]


Jawaban: Gambar nomor 8


Pembahasan: Nomor 1, 2, 3, dan 4 merupakan opsi yang paling tidak mungkin berdasarkan pola yang terlihat dalam deret gambar. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa balok yang kosong harus menampilkan kombinasi dari balok terakhir. Jika dilihat dari pola balok sebelumnya, nomor 8 adalah pilihan yang paling tepat.


Demikianlah pembahasan tentang tes psikotes beserta contoh soalnya. Selain melakukan latihan secara rutin, penting juga untuk memastikan kondisi fisik Anda dalam keadaan bugar saat mengerjakan tes agar dapat mempertahankan tingkat fokus yang optimal.