Soal Tes Psikotes Kedinasan
Tes Psikotes Kedinasan
Informasi Psikotes ini berdasarkan info dari berbagai sumber, kamu bisa menjadikan informasi ini sebagai bahan referensi untuk mendapatkan banyak ilmu tentang psikotes kedinasan, walaupun saya tidak bisa menjamin informasi yang saya berikan 100% benar.
A. Tes Kecerdasan
Tes Verbal
1. Tes Sinonim Antonim
Adalah tes psikotes dimana akan ada kata dengan makna yang saling berkaitan, contohnya pada tes psikotes sinonim.
Sinonim adalah persamaan kata, yaitu kata dengan makna yang sama. Jadi kalian harus mencari kata dengan makna yang sama.
Antonim adalah lawan kata, jadi kalian harus mencari kata dengan makna yang berlawanan.
Untuk bisa lolos pada tes ini kamu harus mencari banyak referensi kosa kata yang perlu kamu hafalkan.
2. Analogi
Psikotes (Psikologi Tes) analogi adalah salah satu jenis tes psikologi yang sering digunakan dalam seleksi pekerjaan, pendidikan, atau penilaian psikologis lainnya. Tes analogi ini dirancang untuk mengukur kemampuan seseorang dalam menemukan hubungan antara berbagai elemen atau konsep yang serupa atau berbeda dalam sebuah pola atau hubungan.
Biasanya, tes analogi akan berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang mengharuskan Anda untuk menentukan hubungan atau kesamaan antara dua atau lebih elemen dalam setiap pertanyaan. Berikut beberapa contoh soal psikotes analogi:
"Tangan adalah untuk manusia seperti kaki adalah untuk ...?"
a) Burung
b) Monyet
c) Kucing
d) Ikan
"Buku adalah untuk penulis seperti film adalah untuk ...?"
a) Sutradara
b) Penonton
c) Aktor
d) Skrip
"Air adalah untuk cair seperti es adalah untuk ...?"
a) Gas
b) Padat
c) Udara
d) Es krim
"Mobil adalah untuk jalan raya seperti kapal adalah untuk ...?"
a) Laut
b) Pelabuhan
c) Sungai
d) Pesawat terbang
Dalam tes analogi, Anda perlu mencari pola atau hubungan yang sama antara elemen-elemen yang ada dalam pertanyaan dan memilih jawaban yang paling cocok berdasarkan pola tersebut. Misalnya, dalam contoh pertama, jawaban yang benar adalah b) Monyet, karena tangan adalah anggota tubuh yang digunakan untuk berjalan pada manusia, sedangkan kaki adalah anggota tubuh yang digunakan untuk berjalan pada monyet.
Tes analogi biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir logis, kemampuan memahami hubungan antara konsep, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Jika Anda akan mengikuti tes analogi, penting untuk berlatih dan memahami jenis hubungan yang mungkin muncul dalam tes tersebut, seperti hubungan sebab-akibat, hubungan mirip, atau hubungan berlawanan.
3. Silogisme
Psikotes silogisme adalah jenis tes psikologi yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam berpikir logis dan mengevaluasi argumen berdasarkan aturan-aturan silogisme. Silogisme adalah bentuk argumentasi logis yang terdiri dari dua premis (pernyataan) yang mengarah pada kesimpulan. Tes ini sering digunakan dalam konteks seleksi pekerjaan, pendidikan, dan penilaian psikologis untuk mengukur kemampuan berpikir analitis dan kemampuan seseorang dalam merumuskan kesimpulan berdasarkan informasi yang diberikan.
Contoh sederhana dari sebuah silogisme adalah:
Premis 1: Semua manusia adalah makhluk mortal.
Premis 2: Socrates adalah seorang manusia.
Kesimpulan: Oleh karena itu, Socrates adalah makhluk mortal.
Dalam tes psikotes silogisme, Anda akan diberikan serangkaian pernyataan premis dan diminta untuk menentukan kesimpulan yang dapat diambil dari premis-premis tersebut. Contoh soal psikotes silogisme mungkin seperti berikut:
Pernyataan 1: Semua burung adalah hewan bersayap.
Pernyataan 2: Elang adalah sejenis burung.
Kesimpulan yang benar adalah:
a) Elang adalah hewan bersayap.
b) Semua hewan bersayap adalah burung.
c) Semua burung adalah elang.
d) Elang adalah hewan yang tidak bersayap.
Anda harus memilih jawaban yang benar berdasarkan aturan-aturan silogisme. Dalam contoh di atas, jawaban yang benar adalah a) Elang adalah hewan bersayap.
Untuk menghadapi tes silogisme, penting untuk memahami berbagai bentuk silogisme yang mungkin muncul dan berlatih menganalisis argumen-argumen berdasarkan premis-premis yang diberikan. Tes ini menguji kemampuan logika dan pemahaman hubungan antara pernyataan dalam sebuah argumen.
4. Logika
Pada soal psikotes logika biasanya kamu akan disuruh melakukan penalaran yang berhubungan kondisi tertentu, pada tes ini kamu tidak harus memikirkan terlalu jauh, semakin dekat logika yang kamu gunakan, maka akan semakin mudah kamu mengerjakan soal logika ini.
5. Pengelompokan kata
Psikotes pengelompokan kata adalah jenis tes psikologi yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam mengelompokkan kata-kata berdasarkan kesamaan atau kriteria tertentu. Tes ini dirancang untuk menguji pemahaman konsep dan hubungan antara kata-kata, serta kemampuan berpikir klasifikasi.
Biasanya, dalam tes pengelompokan kata, Anda akan diberikan sejumlah kata atau kata-kata yang perlu dikelompokkan berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Contoh soal tes pengelompokan kata mungkin sebagai berikut:
Kumpulkan kata-kata berikut menjadi dua kelompok berdasarkan warna:
1. Merah
2. Biru
3. Apel
4. Langit
5. Jeruk
6. Laut
Jawaban yang benar mungkin terdiri dari dua kelompok:
Kelompok 1: Merah, Biru, Apel, Jeruk
Kelompok 2: Langit, Laut
Tes pengelompokan kata ini akan menguji kemampuan Anda dalam mengenali kesamaan atau kriteria tertentu yang digunakan untuk mengelompokkan kata-kata. Dalam contoh di atas, kata-kata yang berhubungan dengan warna dikelompokkan bersama, sementara kata-kata yang berhubungan dengan benda-benda yang berwarna dikelompokkan bersama.
Strategi untuk menghadapi tes pengelompokan kata melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau kriteria yang mendasari pengelompokan kata-kata dan memastikan bahwa semua kata dalam kelompok memiliki kesamaan atau hubungan yang sama berdasarkan kriteria tersebut.
Tes ini sering digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir klasifikasi, pemahaman konsep, dan kemampuan berpikir analitis. Latihan dan pemahaman konsep yang baik dapat membantu Anda meraih hasil yang lebih baik dalam tes pengelompokan kata.
Numerik
1. Tes deret angka
Adalah tes yang berhubungan dengan matematika dasar, ada tes ini kamu harus menggunakan logika dan matematika dasar sebagai acuan untuk mengerjakan soal.
Kamu harus bisa membaca angka selanjutnya dari beberapa barisan angka yang tersedia, misalkan 2,5,8,11, ....
Dari angka tersebut kamu harus bisa melihat angka yang selanjutnya.
2. Operasi pecahan
Pada soal psikotes operasi pecahan kamu harus bisa menambahkan angka pecahan, yang memiliki angka pembilang dan penyebut.
½+¾= 1¼
3. Perbandingan
Tes matematika ini adalah tes matematika yang berhubungan juga dengan pecahan, pada tes ini tentunya kamu harus memperkirakan rumus yang tepat digunakan saat mengerjakan tes perbandingan ini.
4. Tes Aritmatika Sosial
Tes psikotes aritmetika sosial adalah jenis tes psikologi yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memahami dan menganalisis situasi-situasi sosial yang melibatkan angka, hubungan, dan logika. Tes ini sering digunakan dalam konteks seleksi pekerjaan atau penilaian psikologis untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam konteks situasi sosial.
Contoh soal tes aritmetika sosial mungkin termasuk situasi-situasi berikut:
1. Sebuah kelompok memiliki 10 anggota. Jika 3 anggota keluar dari kelompok, berapa persen anggota yang tetap tinggal?
a) 30%
b) 60%
c) 70%
d) 75%
2. Dalam sebuah proyek tim, A, B, dan C bekerja bersama selama 8 jam untuk menyelesaikan tugas. Jika A bekerja sendiri pada tugas yang sama, dia akan memerlukan 12 jam untuk menyelesaikannya. Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh B dan C bersama-sama untuk menyelesaikan tugas jika mereka bekerja tanpa A?
a) 6 jam
b) 8 jam
c) 10 jam
d) 16 jam
3. Seorang pria membagi warisannya di antara dua anaknya. Dia memberikan 3/5 dari total warisannya kepada anak pertama dan sisanya kepada anak kedua. Jika total warisan itu adalah $60.000, berapa banyak uang yang diberikan kepada anak kedua?
a) $12.000
b) $18.000
c) $24.000
d) $36.000
Tes aritmetika sosial menguji kemampuan Anda dalam menerapkan prinsip-prinsip matematika dan logika dalam konteks situasi sosial. Untuk berhasil dalam tes ini, Anda perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang matematika dasar, seperti perbandingan, persentase, rasio, dan proporsi, serta kemampuan berpikir analitis untuk menerapkan pengetahuan matematika ini dalam situasi-situasi kehidupan sehari-hari.
Penting untuk berlatih dan memahami konsep-konsep matematika dasar serta melatih kemampuan berpikir analitis Anda agar dapat menghadapi tes aritmetika sosial dengan baik.
B. Tes Kecermatan
Menentukan Huruf Atau Angka yang Hilang
Tes psikotes yang mengharuskan Anda menentukan huruf atau angka yang hilang dalam sebuah urutan adalah salah satu jenis tes logika yang mengukur kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman pola. Dalam tes ini, Anda akan diberikan serangkaian huruf atau angka yang membentuk suatu urutan atau pola tertentu. Tugas Anda adalah mengidentifikasi huruf atau angka yang hilang dalam urutan tersebut berdasarkan pola atau aturan yang ada.
Contoh soal psikotes seperti ini bisa terlihat sebagai berikut:
1. AB, CD, EF, GH, ____
a) IJ
b) JK
c) KL
d) MN
2. 2, 4, 6, ____, 10
a) 7
b) 8
c) 9
d) 12
3. X, Z, AE, CH, ____
a) DJ
b) FI
c) EG
d) GM
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini, Anda harus mencari pola atau aturan yang mengatur urutan huruf atau angka tersebut. Pola ini bisa berupa penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, atau pola lainnya. Setelah Anda mengidentifikasi pola atau aturan tersebut, Anda dapat memprediksi huruf atau angka yang seharusnya muncul setelahnya.
Contoh jawaban untuk soal di atas:
1. Jawaban: b) JK
Pola: Setiap pasangan huruf merupakan dua huruf berturut-turut dalam alfabet (A, B, C, D, dst.).
2. Jawaban: c) 9
Pola: Angka-angka tersebut adalah bilangan genap berturut-turut yang ditambahkan dengan 2.
3. Jawaban: d) GM
Pola: Setiap huruf adalah hasil perkalian dua huruf sebelumnya dalam alfabet (X * Z = XZ, Z * A = ZA, dst.).
Untuk berhasil dalam tes semacam ini, penting untuk melatih kemampuan analitis Anda dan mengidentifikasi pola atau aturan yang ada dalam urutan huruf atau angka tersebut.
Tes Koran Pauli
Tes Pauli mirip dengan Tes Kraepelin, pada tes psikotes ini Anda juga harus menambahkan setiap angka yang berdekatan.
Namun pada tes psikotes ini tidak berpindah baris jika belum mencapai puncak, setiap beberapa detik akan Ada instruksi untuk menandai sampai dimana Anda.
Jadi Anda mulai menambahkan dari bawah naik ke atas, lalu jika sudah sampai puncak segera pindah baris ke kanan dan mulai dari atas turun kebawah begitu terus sampai selesai dan jika ada instruksi untuk menandai, tandai setiap tempat, titik dimana saat intruksi itu disebutkan.
C. Tes Kepribadian
1. Tes Kuisioner dengan 2 Pilihan jawaban Ya/Tidak
Tes psikotes kuisioner adalah metode yang digunakan dalam psikologi untuk mengumpulkan informasi tentang individu melalui serangkaian pertanyaan tertulis. Tujuan dari tes psikotes kuisioner adalah untuk mengukur berbagai aspek psikologis, seperti kepribadian, minat, nilai-nilai, kemampuan, dan karakteristik lainnya. Ini sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk seleksi pekerjaan, penilaian psikologis, penelitian, dan konseling.
Berikut adalah beberapa contoh jenis tes psikotes kuisioner yang umum:
1. **Kepribadian:** Tes seperti Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dan Big Five Personality Inventory digunakan untuk mengukur ciri kepribadian individu, seperti neurotisisme, ekstraversi, keterbukaan, keramahan, dan ketelitian.
2. **Minat Karir:** Tes minat karir seperti Strong Interest Inventory membantu individu dalam menentukan minat dan preferensi mereka terkait karir.
3. **Kemampuan Kognitif:** Tes seperti Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) mengukur kemampuan kognitif seseorang dalam berbagai domain, termasuk kecerdasan verbal dan non-verbal.
4. **Kemampuan Spasial:** Tes seperti Test of Nonverbal Intelligence (TONI) mengukur kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dan menganalisis pola-pola tanpa menggunakan kata-kata.
5. **Kemampuan Berpikir Logis:** Tes seperti Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam berpikir kritis dan analitis.
6. **Minat dan Nilai-nilai:** Kuisioner minat dan nilai-nilai digunakan untuk memahami apa yang penting bagi individu dalam hidup mereka, serta minat mereka dalam berbagai aktivitas dan nilai-nilai yang mereka anut.
7. **Kesehatan Mental:** Skala depresi, kecemasan, dan stres digunakan untuk mengukur tingkat gejala gangguan kesehatan mental.
Tes psikotes kuisioner biasanya terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tertulis yang dijawab oleh individu yang mengikuti tes. Jawaban-jawaban ini kemudian dianalisis untuk memberikan informasi tentang karakteristik atau kemampuan individu tersebut. Hasil dari tes semacam ini sering digunakan untuk pengambilan keputusan dalam berbagai konteks, seperti seleksi pekerjaan, rekomendasi pendidikan, atau bimbingan konseling.
2. Tes Wartegg
Tes wartegg adalah tes gambar, atau lebih tepatnya tes melanjutkan gambar.
Akan ada lembar berisi 8 gambar berbeda dalam tiap kotak, gambarnya ada yang berbentuk lengkungan, titik, garis dan lainnya.
Anda boleh melanjutkan menjadi gambar apapun yang Anda inginkan.
Dari gambar yang Anda buat psikolog akan membaca karakter pribadi Anda.
Karena pada gambar tidak disediakan nomor, Anda boleh menggambar sesuai urutan yang Anda inginkan, namun Anda harus menulis urutan gambar yang Anda gambar di bagian bawah yang masih kosong.
Lalu tulis apa yang Anda gambar serta gambar mana yang Anda sukai dan tidak Anda sukai
Ada beberapa tips seperti jangan menggambar urut dan jangan menggambar mulai nomor 5 dan 7.
Soal Tes Psikotes Kedinasan Soal Tes Psikotes Kedinasan Soal Tes Psikotes Kedinasan Soal Tes Psikotes Kedinasan Soal Tes Psikotes Kedinasan Soal Tes Psikotes Kedinasan Soal Tes Psikotes Kedinasan